Sabtu, 07 Mei 2016

Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah



Manusia adalah makhluk ciptaan Allah, ia tidak muncul dengan sendirinya seperti yang telah tertulis dalam al-Quran surat al-Alaq ayat 2yang menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah dari segumpal darah;Al-Quran surat ai-Thariq ayat 5 menjelaskan bahwa manusia dijadikan oleh Allah;Ai-Quran surat al-Rahman ayat 3 menjelaskan bahwa Al-Rahman (Allah) itulah yang menciptakan manusia.Masih banyak lagi ayat-ayat Al-Quran yng menjelaskan bahwa yang menjadikan manusia adalah Tuhan.

Manusia diturunkan kebumi ini bukanlah hanya sebagai penghias atau pelengkap dibumi semata,tapi manusia sesungguhnya mempunyai kedudukan,peran dan tugas yang telah melekat padanya yang terbawa sejak ia lahir kedunia yang luar biasa ini.Salah satu perannya adalah manusia sebagai khalifah dibumi.Manusia telah dipilih oleh Allah untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang khalifah dibumi,karena manusia merupakan makhluk yang paling istimewa dibanding dengan makhluk-makhluk yang lainnya.Mereka dipilih untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dengan cara-cara mereka sendiri dan tanpa melepas tanggung jawab.

Khalifah dan khulafa (jamak) secara bahasa artinya wakil atau pengganti atau orang yang menggantikan orang yang sebelumnya.Al-Quran menyebut kata khalifah dalam surat al-Baqarah :30 dan shad :26, khulafa' (3 kali : al-A'raf : 69,74 ; an-Naml :62), khalaifa (4 kali : al-An-am :145 ; Yunus :14,73 ; fathir : 39) dan masih banyak ayat yang lain yang menyatakan kata bentuknya. Semua dinyatakan dalam arti bahasa, yakni pengganti yang menggantikan umat atau pemimpin terdahulu; menggantikan malaikat untuk mengurus bumi atau mendapat amanah dari Allah untuk mengelola bumi.

Menurut istilah yang lebih khusus lagi pada kekuasaan, berarti orang yang dipilih oleh jama'ah menjadi pemimpin mereka. Khalifah menurut sejarah ialah kepala pemerintahan islam pada zaman sahabat, yaitu dengan bai'at sebagai pernyataan setia dari penduduknya dengan jalan pilihan.
Di zaman serba modern ini tanggung jawab manusia khususnya sebagai khalifah hampir semua orang meninggalkannya. Manusia melupakan tugas dan tanggung jawab dari aslinya dengan membengkokon kearah-arah yang negatif.

Manusia dalam melakukan kerja kebudayaan memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan diantara berbagai macam kemungkinan. Tetapi kebebasan itu tidak bebes begitu saja,dalam artian bebas dalam batas tertentu terhadap hak orang lain. Kondisi ini digambarkan pada masa lalu,terdapat rebutan lahan diantara dua penguasa. Mereka mempermasalahkan batas wilayah yang tidak henti-hentinya. Thomas Hobbes menyebutnya sebagai homo homini lopus, artinya manusia adalah serigala bagi manusai yang lain. Persoalan rebutan wilayah itu mungkin kalau sekarang seperti persoalan antara Israel dan Palestina yang selalu bermusuhan karena berebutan wilayah.

Hal tersebut dapat terjadi karena tanggung jawa manusia sebagai khalifah/pemimpin telah musnah. Mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi, tidak peduli lagi akan tanggung jawab sebagai seorang khalifah, tidak peduli akan kebenaran kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapus kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar