Jumat, 06 Mei 2016

Istimewanya Mengagumi Keindahan Hati


              Memiliki wajah bercahaya adalah keinginan dari semua wanita. Wajah bercahaya bukan berarti harus berwajah cantik. banyak wanita yang memiliki wajah cantik, tetapi tidak sedap dipandang mata. sebaliknya banyak wanita yang memilki wajah yang biasa saja, tetapi terlihat menarik di mata orang lain. Bentuk wajah, warna kulit dalam batas tertentu memang meberikan keindahan. tetapi, telah terbukti ada hal lain yang membuat seseorangan menjadi indah. kita bisa membagi keindahan batin dan keindahan lahir. keindahan batin adalah zat yang dicintai, seperti keindahan ilmu, akal, kemurahan hati, keberanian, ksatria dan lain-lainnya.

Apa itu keindahan? kita tidak bisa mengetahui arti keindahan, samapai kita dapat mengagumi keindahan itu sendiri dan mengagumi yang menciptakan keindahan. ada yang berpendapat, keindahan adalah keserasian ciptaan, harmoni dan keselarasanya. ada juga yang memiliki keserasian, tetapi belum bisa disebut indah. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan itu terangkum dalam beberapa hal seperti keceriaan, keelokan, kebagusan bentuk dan kelembutan.

Dari beberapa definisi keindahan di atas bahwa setiap manusia mempunyai kemampuan untuk mensifatinya. Rasulullah saw berada di tataran tertinggi dalam hal keindahan. suatu kali, Aisyah memandangi beliau lalu tersenyum sendiri. “Mengapa engkau tersenyum begitu?” tanya beliau .Aisyah menjawab, “Abu Bakar Al-Hudzaliy pernah mensifati dalam syair, Dialah penyembuh wanita yang mengalami kelainan Obat mujarab bagi wanita yang sedang menyusui Andaikan kau lihat gurat-gurat dikeningnya Tentu disana dapat dilihat sinar berkilauan.

Ada sebagian sahabat berpapasan dengan seorang rahib. lalu berkata, “Sebutlah ciri-ciri Muhammad kepadaku karena seakan-akan aku bisa melihatnya di dalam taurat dan injil.” Sahabat itu menjawab, “Beliau tidak terlalu jangkung dan tidak pula pendek di atas rata-rata. warna kulitnya putih bersih kemerah-merahan, rambutnya tidak keriting dan tidak pula kaku, rambutnya berjuntai hingga menyentuh daun telinga, keningnya kuat, pipinya lebar, matanya hitam dan lebar, hidungnya mancung, gigi-giginya kokoh, lehernya seaka-akan kendi yang terbuat dari perak, wajahnya seperti rembulan”

Setelah mendengarnya, rahib itu pun masuk Islam. dengan keadaan dan rupa seperti itu beliau masih di anugrahi cinta dan karisma. siapa pun yang memandangnya tentu akan mencintai dan enggan terhadap beliau. Allah terlalu merangkum urut-urutan keindahan lahir maupun batin, Beliau adalah makhluk Allah yang paling indah, ciptaan maupun aklaqnya dan rupa maupun perangainya.

Keadaan RAsulullah mempunyai keindahan seperti keadaan Nabi Yusuf as keindahan Nabi Yusuf as terlihat pada saat penolakan terhadap istri tuannya yang terpesona akan keindahan lahirnya, dan saat itu keindahan Nabi Yusuf lebih indah dari lahirnya yang selalu menjaga kehormatan diri dan menghindari hal-hal yang hina. Allah SWT memberi keindahan lahir mereka dan wajah yang jernih dan membaguskan batin mereka dengan kegembiraan, seperti firman Allah: “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri, kepada rabNya mereka melihat.” (Al-Qiyamah:22-23). Allah menghiasi lahir langit dengan bintang-bintang dan menghiasi batinnya denga memelihara-Nya dari gangguan setan. Ayat lain yang serupa sebagai berikut: “Berbekalah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (Al-Baqarah:197)

Allah menyebutkan bekal lahir dan bekal batin. ini merupakan hiasa batin dalam Al-Quran yang dikaitkan dengan hiasan lahir. firman ini ditunjukan kepada Adam sebagai berikut:“Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang dan sesungguhnya kamu tidak akan mersa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari di dalamnya.” (Thaha:118-119)

Aisya Radhuyallahu Anhu berkata, “Kulit yang berwarna putih itu separuh dari keindahan”. Ada empat bagian yang menentukan keindahan di wanita karena bentuknya panjang, yaiut tangan dan kaki, perawakan, rambut dan lehernya, kekurangan diri wanita terletak di empat bagian, yaiut pada kaki, tangan, lidah dan matanya. Seorang wanita tidak boleh membelanjakan apa yang ada dalam rumah suaminya, tidak boleh keluar tanpa seizin suami serta tidak boleh mengumbar lidah (menjaga lisan) dan pandangannya.


            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar