Minggu, 06 November 2016

IKLIM TROPIS & PERANCANGAN ARSITEKTUR

Nama : ASRI NURMEILINA. R
Kelas : 2TB03
NPM : 21315095
Tugas 2 (Arsitektur Lingkungan) 

Arsitektur Tropis

Iklim tropis adalah iklim yang terjadi pada daerah yang dilewati oleh garis khatulistiwa atau daerah ekuator secara letak era berada di 23,5 derajat lintang utara dan 23,5 derajat lintang selatan. negara yang memiliki iklim tropis hanya memiliki dua musim yaitu hujan dan kemarau.

Arsitektur tropis merupakan arsitektur yang berada di daerah tropis dan telah beradaptasi dengan iklim tropis. Indonesia sebagai daerah beriklim tropis memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap bentuk bangunan rumah tinggal, dalam hal ini khususnya rumah tradisional. Kondisi iklim seperti temperatur udara, radiasi matahari, angin, kelembaban, serta curah hujan, mempengaruhi desain dari rumah-rumah tradisional. Masyarakat pada zaman dahulu dalam membangun rumahnya berusaha untuk menyesuaikan kondisi iklim yang ada guna mendapatkan desain rumah yang nyaman dan aman.

Karakteristik arsitektur tropis :
1. Mempunyai atap yang tinggi dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang di bawah atap berguna untuk meredam panas.
2. Mempunyai teritisan/overstek atap yang cukup lebar untuk mengurangi efek tampias dari hujan yang disertai angin. Selain itu, uga untuk menahan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam bangunan.
3. Mempunyai lubang untuk ventilasi udara secara silang, sehingga suhu di dalam ruangan bisa tetap nyaman.
4. Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri utama yang kuat untuk antisipasi bencana alam dan ancaman binatang buas.
5. Desain tropis umumnya menggunakan material alam yang sumbernya bisa didapat di sekitarnya.
kondisi yang berpengaruh dalam perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah, yaitu :
1. Kenyamanan Thermal

Usaha untuk mendapatkan kenyamanan thermal terutama adalah mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup dan membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik radiasi langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang panas.Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau material yang mempunyai tahan panas yang besar, sehingga laju aliran panas yang menembus bahan tersebut akan terhambat.


Cara lain untuk memperkecil panas yang masuk antara lain yaitu :
a. Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan barat.
b. Melindungi dinding dengan alat peneduh. Perolehan panas dapat juga dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari permukaan, terutama untuk permukaan atap.

2. Aliran Udara Melalui Bangunan

Kegunaan dari aliran udara atau ventilasi adalah :

a) Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen untuk pernafasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan, mengurangi konsentrasi gas-gas dan bakteri serta menghilangkan bau.
b) Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan panas, membantumendinginkan bagian dalam bangunan.



3. Radiasi Panas

Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat peneduh (Sun Shading Device).
Pancaran panas dari suatu permukaan akan memberikan ketidaknyamanan thermal bagi penghuni, jika beda temperatur udara melebihi 40C. hal ini sering kali terjadi pada permukaan bawah dari langit-langit atau permukaan bawah dari atap.

BANGUNAN HEMAT ENERGI

Nama : ASRI NURMEILINA. R
Kelas : 2TB03
NPM : 21315095
Tugas 1 (Arsitektur Lingkungan)



Pengertian bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat.

Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. 

Jadi, Bangunan Hemat Energi adalah bangunan yang tidak terlalu banyak menggunakan energi dari bumi, dan tidak mencemarkan lingkungan seperti air, udara, dan tanah. karena jaman sekarang sudah terjadinya pemanasan global seperti, atmosfer yang bolong, naiknya permukaan air laut di karenakan panasnya permukaan bumi ini. bukan hanya itu, energi energi di bumi seperti minyak bumi, pohon, air di bumi sudah banyak sekali pengurangan. maka dari itu arsitektur sekarang menggunakan konsep Bangunan Hemat Energi untuk mengurangi GLOBALISASI.



Karakteristik bangunan hemat energi :
ØPenggunaan cahaya alami dalam pencahayaan di dalam ruang sehingga dapat mengurangi penggunaan cahaya lampu
ØMemiliki building envelope yang baik, dengan menggunakan material bangunan yang tidak konduktif  dengan thermal sehingga mengurangi terjadi pertukaran thermal dengan lingkungannya
ØMembatasi penggunaan air conditioning
ØUntuk mengurangi air conditioning dibuat ventilasi ruangan yang lebih baik. Debgan desain aliran udara didalam ruang yang lebih baik
ØMenimbang arah pergerakan matahari terhadap efek pemanasan terhadap ruangan
ØMemiliki jarak lantai dengan plafond yang cukup tinggi.

Sabtu, 07 Mei 2016

Harkat Derajat dan Martabat



Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pengertian dari Harkat adalah nilai manusia sebagai mahluk Tuhan YME, yang dibekali daya cipta, rasa, dan karsa serta hak - hak dan kewajiban asasi manusia, Pengertian Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat, dan Pengertian Derajat adalah tingatan martabat dan kedudukan manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME, yang memiliki kemampuan kodrat, hak dan kewajiban asasi.

Harkat dan Martabat Manuasia membedakan manusia dari makhluk-makhluk lainnya di seluruh alam semesta, dimana Harkat dan Martabat Manusia (HMM) yang mengandung butir-butir bahwa manusia adalah: a) makhluk yang terindah dalam bentuk dan pencitraannya; b) makhluk yang tertinggi derajatnya; c) makhluk yang beriman dan bertaqwa kepada Tuahn Yang Maha Kuasa; d) khalifah dimuka bumi; dan e) pemilik Hak-hak Asasi Manusia (HAM)

Pada diri maanusia dapat dilihat adanya lima dimensi kemanusiaan, yaitu : 
1) Demensi kefitrahan
2) Dimensi keindividualan
3) Dimensi kesosialan
4) Dimensi kesusilaan; dan
5) Dimensi keberagamaan

Kata kunci untuk dimensi kefitrahan adalah kebenaaran dankeluhuran, dimensi keindividualan adalah potensi dan perbedaan, dimensi kesosialan adalahkomunikasi dan kebersamaan, dimensi kesusilaan adalah nilai dan moral, dan dimensi keberagamaan adalah iman dan taqwa. Kelima dimensi kemanusiaan tersebut merupakan satu kesatuan, saling terkait dan berpengaruh. Pada dasarnya menyatu, berdinamika dan bersinergi sejak awal kejadian individu, sampai akhir kehidupannya. Kelima menuju kepada perkembangan individu menjadi “manusia seutuhnya”

Untuk memungkinkan perkembangan individu ke arah yang dimaksud itu, manusia dikaruniai lima jenis bibit yang dalam hal ini disebut Pancadaya, yaitu: (1) Daya cipta, (2) Daya karsa, (3) Daya rasa, (4) Daya karya, dan (5) Daya taqwa. Pancadaya menjadi sisi hakiki dari keseluruhan dimensi kemanusiaan. Dalam kajian, pancadaya dimanifestasikan sebagai intelegensi rasional, intelegensi social, intelegensi emosional, intelegensi instrumental, dan intelegensi spiritual.

Manusia Adalah Makhluk Yang Paling Tinggi Derajatnya. Manusia memiliki jiwa dan raga. Raga manusia termasuk kedalam derajat terendah, sementara ruh manusia termasuk ke dalam derajat tertinggi. Hikmah yang terkandung dalam hal ini ialah bahwa manusia mesti mengemban beban amanat pengetahuan tentang Allah. Karena itu mereka harus mempunyai kekuatan dalam kedua dunia ini untuk mencapai kesempurnaan. Sebab tidak sesuatupun di dunia ini yang memiliki kekuatan yang mampu mengemban beban amanat. Manusia mempunyai kekuatan ini melalui esensi sifat-sifatnya (sifat-sifat ruhnya), bukan melalui raganya.

Karena ruh manusia berkaitan dengan derajat tertinggi dari yang tinggi, tidak satupun di dunia ruh yang menyamai kekuatannya, entah itu malaikat maupun setan sekalipun atau segala sesuatu lainnya. Demikian pula, jiwa manusia berkaitan dengan derajat yang paling rendah, sehingga tidak sesuatupun di dunia jiwa bisa mempunyai kekuatannya, entah itu hewan dan binatang buas atau yang lainnya. Ketika mengaduk dan mengolah tanah, semua sifat hewan dan binatang buas, semua sifat setan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati diaktualisasikan. Hanya saja, tanah itu dipilih untuk mengejawantahkan sifat "dua tangan-Ku". Karena masing-masing sifat tercela ini hanyalah sekedar kulit luarnya saja, di dalam setiap sifat itu ada mutiara dan permata berupa sifat Ilahi.

Manusia Adalah Khalifah Dimuka Bumi. manusia sebagai makhluk yang sangat lemah, disisi lain dinobatkan sebagai "khalifah" (wakil Allah). Bertugas mengatur alam semesta dan merupakan wakil Allah untuk menjadi saksi-Nya serta mengungkapkan rahasia-rahasia firman-Nya. Para mahkluk yang lain tidak melihat ada dimensi yang tidak bisa dijangkau olehnya, ia hanya mampu melihat pada tingkat yang paling rendah dalam diri manusia.

Dalam dunia pendidikan,manusia telah ditugaskan untuk memakmurkan, mengelola atau mengatur kehidupan dibumi,untuk dimanfaatkan bagi kehidupan,tanpa merusak tatanan dan keharmonisannya. Artinya manusia ditugaskan untuk membimbing generasi kini dan yang akan datang, serta menjalin keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

Makhluk Yag Beriman Dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan Pendidikan diarahkan kepada upaya pembentukan sikap takwa. Dengan demikian pendidikanditujukan kepada upaya untuk membimbing dan mengembangkan po­tensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadi hamba Allah yang takwa. Di antara ciri mereka yang takwa adalah beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezekianugerah Allah, beriman kepada al-Quran dan kitab-kitab samawi sebelum al­Quran, serta keyakinan kehidupan akhirat (QS. 2:3).


Berfikir Negatif Mampu Menimbulkan Berbagai Penyakit



     Ada banyak dunia dan tingkatan di alam semesta kita. Dunia kita disebut dunia fisik, dimana segalanya dapat dilihat, dipegang, disentuh atau diambil. Ada dunia-dunia lain yang diciptakan oleh pikiran, yaitu dunia yang sangat dekat dengan dunia astral. Biasanya, pemikiran kita masih dalam tingkatan rendah yaitu dengan berpikiran positif dan negatif atau biasanya disebut masih berstandar duniawi. Pikiran-pikiran ini akan melayang ke tempat terdekat, ke dunia astral dimana kita sebut suasana.
      Kadang kita mengidap penyakit atau terinfeksi, atau bencana alam, perang atau malapetaka datang menimpa kita, semua ini diciptakan oleh pikiran-pikiran buruk dari penduduk dunia. Jadi kita seharusnya tidak perlu mengeluh, “Saya adalah orang yang saleh dan telah berbuat baik sejak kecil. Mengapa saya bisa mendapat penyakit yang tidak dapat disembuhkan ini?” Tak peduli apa pun yang terjadi, kita tidak perlu beralasan. Kita penduduk dunia pernah atau memiliki pikiran-pikiran buruk.
Meskipun pikiran-pikiran buruk itu ada hanya beberapa saat saja dan kita tidak melakukannya ke dalam tindakan, tapi energi pemikiran itu ada, dan energi ini seperti memiliki kecerdasan dan pengetahuannya sendiri, dimana kita sebut elemen-elemen. Pikiran tidak memiliki jiwa sehingga tidak ada kuasa Tuhan. Pengetahuan disamakan seperti sebuah komputer, dimana tidak berjiwa tapi dapat menghitung secara logika.
Namun, pikiran-pikiran yang salah dan buruk itu lebih kuat dari sebuah komputer. Kita dapat menghancurkan sebuah komputer tapi sangat sulit untuk menghilangkan sebuah pikiran buruk. Tidak peduli berapa lama waktu berlalu, pikiran-pikiran itu tetap saja ada, ia terkumpul bersama pikiran-pikiran lain yang bermedan magnetik serupa, dan cepat atau lambat, mereka akan mencari kesempatan untuk meledak dan mengeluarkan energi mereka.
Jika kita berhenti menggunakan komputer atau jika kita menggunakannya terlalu lama, ia akan rusak sendiri atau papan ketiknya rusak, dan semua data yang tersimpan tiba-tiba saja hilang. Tapi tidak ada cara untuk menghilangkan pikiran-pikiran buruk. Pikiran-pikiran ini tidak dapat menghilang sendiri. Sekali saja pikiran-pikiran tercipta, mereka akan terus ada dan berkembang dalam suasana di sekeliling kita, Bumi kita, negara kita, desa-desa dan kota-kota. Mereka akan menciptakan penyakit, bencana, atau perang.

Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah



Manusia adalah makhluk ciptaan Allah, ia tidak muncul dengan sendirinya seperti yang telah tertulis dalam al-Quran surat al-Alaq ayat 2yang menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah dari segumpal darah;Al-Quran surat ai-Thariq ayat 5 menjelaskan bahwa manusia dijadikan oleh Allah;Ai-Quran surat al-Rahman ayat 3 menjelaskan bahwa Al-Rahman (Allah) itulah yang menciptakan manusia.Masih banyak lagi ayat-ayat Al-Quran yng menjelaskan bahwa yang menjadikan manusia adalah Tuhan.

Manusia diturunkan kebumi ini bukanlah hanya sebagai penghias atau pelengkap dibumi semata,tapi manusia sesungguhnya mempunyai kedudukan,peran dan tugas yang telah melekat padanya yang terbawa sejak ia lahir kedunia yang luar biasa ini.Salah satu perannya adalah manusia sebagai khalifah dibumi.Manusia telah dipilih oleh Allah untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang khalifah dibumi,karena manusia merupakan makhluk yang paling istimewa dibanding dengan makhluk-makhluk yang lainnya.Mereka dipilih untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dengan cara-cara mereka sendiri dan tanpa melepas tanggung jawab.

Khalifah dan khulafa (jamak) secara bahasa artinya wakil atau pengganti atau orang yang menggantikan orang yang sebelumnya.Al-Quran menyebut kata khalifah dalam surat al-Baqarah :30 dan shad :26, khulafa' (3 kali : al-A'raf : 69,74 ; an-Naml :62), khalaifa (4 kali : al-An-am :145 ; Yunus :14,73 ; fathir : 39) dan masih banyak ayat yang lain yang menyatakan kata bentuknya. Semua dinyatakan dalam arti bahasa, yakni pengganti yang menggantikan umat atau pemimpin terdahulu; menggantikan malaikat untuk mengurus bumi atau mendapat amanah dari Allah untuk mengelola bumi.

Menurut istilah yang lebih khusus lagi pada kekuasaan, berarti orang yang dipilih oleh jama'ah menjadi pemimpin mereka. Khalifah menurut sejarah ialah kepala pemerintahan islam pada zaman sahabat, yaitu dengan bai'at sebagai pernyataan setia dari penduduknya dengan jalan pilihan.
Di zaman serba modern ini tanggung jawab manusia khususnya sebagai khalifah hampir semua orang meninggalkannya. Manusia melupakan tugas dan tanggung jawab dari aslinya dengan membengkokon kearah-arah yang negatif.

Manusia dalam melakukan kerja kebudayaan memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan diantara berbagai macam kemungkinan. Tetapi kebebasan itu tidak bebes begitu saja,dalam artian bebas dalam batas tertentu terhadap hak orang lain. Kondisi ini digambarkan pada masa lalu,terdapat rebutan lahan diantara dua penguasa. Mereka mempermasalahkan batas wilayah yang tidak henti-hentinya. Thomas Hobbes menyebutnya sebagai homo homini lopus, artinya manusia adalah serigala bagi manusai yang lain. Persoalan rebutan wilayah itu mungkin kalau sekarang seperti persoalan antara Israel dan Palestina yang selalu bermusuhan karena berebutan wilayah.

Hal tersebut dapat terjadi karena tanggung jawa manusia sebagai khalifah/pemimpin telah musnah. Mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi, tidak peduli lagi akan tanggung jawab sebagai seorang khalifah, tidak peduli akan kebenaran kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapus kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah.


Jumat, 06 Mei 2016

Dipertanyakannya Fungsi DPR bagi Masyarakat



Secara teoretik, bahwa anggota DPR memiliki tanggung jawab yang besar dalam rangka untuk menghasilkan produk hukum yang berbasis pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Sebagai lembaga legislative, DPR memang memiliki wewenang untuk membuat aturan perundang-undangan yang semuanya ditujukan untuk kepentingan masyarakat.  Semuanya merupakan bagian dari wewenang DPR dalam menghasilkan produk legislasi. Sebagai bagian dari pilar demokrasi, maka DPR sesungguhnya memiliki wewenang strategis. Bisa dibayangkan bahwa negara harus melakukan kebijakan-kebijakan yang berada di jalur aturan-aturan yang sangat ketat dan itu semua sangat tergantung kepada bagaimana DPR berperan.  Makanya, jalannya pemerintahan juga akan menjadi baik, jika semua produk hukum yang dihasilkan oleh DPR sesuai dengan asas keadilan, tanggung jawab, transparan dan memenuhi kebutuhan masyarakat umum.

Di sinilah aspek strategis DPR sebagai badan legislative di dalam sistem pemerintahan demokratis. Menjadi anggota DPR tentunya memiliki kewajiban untuk membela kepentingan rakyat. Makanya, setiap anggota DPR tentu  di dalam tubuhnya harus mengalir pertanggungjawaban untuk membela rakyat. Sering saya nyatakan bahwa ketika seseorang sudah menjadi wakil rakyat, maka loyalitasnya tentu harus kepada rakyat. Bukan kepada partainya saja atau kemlompoknya saja,  akan tetapi kepada rakyat secara umum, sesuai dengan tanggungjawab dan tupoksinya.

Di dalam perannya untuk menghasilkan UU atau peraturan lainnya, maka harus mempertimbangkan terhadap kepentingan rakyat. Satu contoh yang sangat mengedepan tentang liberalisasi ekonomi, maka anggota DPR mestinya memiliki kepekaan untuk mencermati dan membahasnya. Liberalisasi ekonomi yang ditandai dengan privatisasi, deregulasi dan liberalisasi ekonomi sudah saatnya dikritisi.

Bayangkan saja misalnya kepemilikan Bank bisa dikuasai oleh asing sampai 90%, sehingga total asset Bank itu menjadi milik asing. Melalui privatisasi usaha-usaha yang seharusnya dikuasai negara untuk kepentingan umum, maka kepentingan pengusaha menjadi jauh lebih kuat. Akibatnya, kepentingan umum menjadi terbengkelai.

Di sinilah sekali lagi DPR tentu harus memiliki kepekaan, yaitu membela kepentingan umum atau kepentingan rakyat yang memang menjadi tanggung jawabnya.  Tanggung jawab moral ini seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semua tindakan anggota DPR. Sering terdapat kritikan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh DPR selalu bernuansa politis. Artinya lebih merupakan tindakan politis ketimbang tindakan membela kepentingan negara secara umum. Jika DPR melakukan kritik dan evaluasi terhadap kinerja pemerintah juga dianggap sebagai tindakan oposisi untuk membangun  bargaining power.

Di dalam kasus Bank Century, misalnya maka yang mengedepan adalah tindakan politik DPR untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah yang melakukan bail out terhadap Bank Century dan hal ini kemudian dimaknai oleh masyarakat bukan sebagai tindakan korektif DPR kepada kebijakan pemerintah, akan tetapi sebagai bargaining power kepada pemerintah.

DPR tentu harus memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, akan tetapi bagaimana menjadikan tindakan pengawasan itu memiliki nuansa politik yang  jauh lebih kecil ketimbang nuasa kerakyatannya tentu menjadi kewajiban DPR untuk melakukannya.

Ketika Kenyataan Tidak Sesuai dengan Harapan



Kehidupan selalu mengalir seperti sungai diantara 2 tepian. Alirannya mengalir begitu deras melewati bebatuan terjal dan air terjun yang bergelora. Lalu sang sungai perlahan- lahan melebar dan meluas, hingga tepiannya semakin menjauh serta air yang mengalir lebih tenang dan akhirnya menuju ke lautan yang luas.Itulah perjalanan hidup kita. Rangkaian kegagalan dan kesuksesan, penderitaan dan kebahagiaan. Semuanya selalu mengalir beriringan dan merupakan rangkaian peristiwa dalam setiap episode kehidupan yang terus mengalir, sampai akhirnya bertemu dengan muara kehidupan (menghadap Allah swt).

Dalam menempuh perjalanan hidup, manusia tidak akan pernah luput dari kemenangan dan kekalahan. Kebahagiaan dan kesedihan. Semuanya silih berganti bagaikan roda kehidupan yang selalu berputar, kadang berada di atas dan kadang di bawah. Namun jika kita menjalani hidup ini dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan penuh rasa syukur, maka kita tidak akan pernah mengalami SAAT DI BAWAH, karena kita akan tetap merasa senang dan nyaman dimanapun posisi kita berada.

Jalanilah hidup ini seperti air yang terus mengalir melewati bebatuan yang terjal dan mengarungi air terjun yang bergelora. Tidak selamanya kemenangan itu indah dan tidak selamanya pula kekalahan itu menyedihkan. Saat kita menang, namun kemenangan itu justru membawa kita pada kesombongan. Maka sesungguhnya kita berada dalam KEKALAHAN YANG LUAR BIASA. Begitu pula sebaliknya, saat kita sedang kalah namun kita mempunyai semangat yang tinggi untuk bangkit, maka pada saat itu pula kita telah menjadi PEMENANG YANG SEBENARNYA.

Banyak hal yang kelihatan begitu indah dan semuanya telah kita rencanakan. Namun kadang rencana itu sama sekali tidak ada yang terwujud. “Saat HARAPAN tidak sesuai dengan KENYATAAN”. Karena Allah tahu, bahwa itu bukanlah yang terbaik untuk kita, kemudian Ia mengganti rencana kita dengan rencanaNya yang jauh lebih sempurna. Allah pun berfirman: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS Al Baqarah 216).

Kita pun akan tersenyum dan menyadari, bahwa ternyata kegagalan dan kesalahan yang pernah kita lakukan pada masa lalu menjadi mutiara pelajaran yang sangat berharga sebagai bekal dalam mengarungi masa depan. Adanya kegagalan dan cobaan yang menghadang bukan untuk membuat kita berpaling dariNya. Namun untuk lebih mendekatkan diri kita kepadaNya. Karena Allah rindu dengan doa orang- orang yang beriman. Rosulullah pun bersabda: Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. Al-Baihaqi).

Adanya rasa khawatir dan cemas bukan untuk membuat kita menjadi orang- orang yang penakut dan mudah menyerah, tapi untuk membuat kita menjadi orang- orang yang selalu SIAP dan WASPADA dengan perbuatan yang akan kita lakukan. Hidup adalah anugrah terindah. Sungguh begitu banyak waktu yang terbuang apabila kita hanya mengeluh, bersedih, dan larut dalam keterpurukan. “After a storm comes a calm”. Badai pastilah berlalu, Yakinlah bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan atau jalan keluar yang begitu dekat. Allah pun berfirman: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. An Nasyr: 6).

Oleh sebab itu, apapun yang terjadi kita harus yakin bahwa itu hanyalah salah satu sisi dari kehidupan. Dengan diimbangi sikap untuk selalu BERBENAH DIRI dan senantiasa BERUSAHA serta BERDOA, maka kita pasti akan mendapatkan yang terbaik. Segala sesuatu itu ada masanya. Ada saat dimana kita harus berusaha keras untuk ‘menanam’, dan akan tiba pula saat bagi kita untuk ‘memetik’ jerih payah yang telah kita lakukan.

Lantas, Bagaimana dengan Anda..? Anda bangkit dari keterpurukan setelah Anda gagal melakukan Apa yang terbaik dalam hidup ini.? “Hai orang- orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang- orang yang sabar”. (Q.S Al Baqarah: 153). "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepadaNya aku bertawakal (Q.S At Taubah: 129).



Kemana Hilangnya Rasa Empati Sesama Manusia



Seiring dengan arus modernisasi dan globalisasi yang masuk dalam kehidupan kita saat ini, termasuk serangan pengaruh budaya barat yang begitu sedemikian dahsyatnya menerpa generasi muda kita, yang dampaknya tidaknya di kota metropolitan saja, namun sudah sampai ke daerah-daerah nusantara pelosok, yang sudah tidak mampu lagi dibendung oleh pemerintah kita yang menyebabkan, perubahan yang sangat mendasar pada tatanan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

Ini menimbulkan pengaruh yang luar biasa terhadap budaya yang selama ini dijunjung tinggi oleh bangsa ini, yakni budaya saling berbagi, tolong-menolong, kebersamaan bergotong-royong yang menjadi alat pemersatu kebhinekaan negara tercinta ini, seiring berjalannya waktu  telah berubah dengan kecepatan yang sangat tinggi menjadi sifat-sifat egoistis, individualistik dan sifat masa bodoh serta tidak mau lagi peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, baik itu tetangga, sahabat karib, termasuk keluarganya sendiri, dan ini sangat membahayakan jika generasi muda kita memiliki sifat dan kepribadian seperti ini.

Mengapa itu bisa terjadi? Banyak orang yang kurang memiliki rasa peduli, akhirnya mereka hanya mementingkan diri sendiri dan menjadi apatis. Hal ini sangat tidak baik, karena bisa menimbulkan banyak dampak negatif. Akan berakibat pada kerusakan moral. Sebagai contoh, salah satu penyebab rusaknya negara ini adalah korupsi. Dan korupsi sendiri disebabkan karena para koruptor tidak memiliki rasa peduli pada rakyat, sehingga dia tega memakan uang rakyat.

Contoh, hilangnya rasa tolong-menolong antar sesama. Kemiskinan dan kebodohan yang semakin merajalela, itu semua karena sikap mereka tidak peduli, tidak mau berbagi ilmu dan pengalaman. Kemiskinan dan kebodohan sebenarnya mampu diatasi secara perlahan-lahan, jika seluruh masyarakat sama-sama mau bergotong-royong, bersama-sama seluruh elemen baik lembaga sosial atau kemanusiaan dan pemerintah.

Seperti apa yang dilakukan Dompet Dhuafa bersama program-program besarnya menyangkut pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan. Apa yang direalisasikan Dompet Dhuafa bersama program-program pemberdayaannya, sebagai lembaga amil zakat sangat patut diberikan apresiasi dan seharusnya bisa dijadikan contoh oleh pemerintah dalam mengatasi problematika kehidupan masyarakat.

Dengan demikian kita harus bisa meningkatkan rasa peduli kita, Apalagi sekitar 1 bulan lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, menjadi momentum yang sangat baik untuk kita memperbaiki diri, menumbuhkan rasa saling peduli, berbagi, bergotong-royong. Meningkatkan rasa peduli itu tidak sulit, kita hanya harus bisa saling memberi, berbagi, menjaga, mengerti, dan saling menyayangi. Dengan demikian melakukan hal demikian kita mulai bisa menumbuhkan rasa peduli kita. Rasa peduli bisa kita pisa menjadi 2, yaitu peduli pada sesama manusia dan peduli pada lingkungan. Semuanya memberikan hal-hal positif.

Bagaimana cara menumbuhkan menumbuhkan kepekaan untuk saling berbagi, peduli, dan empati? Pertama, tumbuhkan sikap positif dalam diri kita. Insya Allah dengan kita selalu berbaik sangka terhadap seseorang, akan mempermudah kita semakin mendekat pada rasa kasih sayang dan kepedulian. Tidak hanya itu, kita juga mampu mengurangi sifat egois kita. Selain itu, kita bisa ikut merasakan penderitaan orang lain sehingga kita bisa mengerti keadaan orang lain.

 Kedua, mengurangi beban dan penderitaan orang lain, jika kita biasakan sifat dan prilaku ini dalam diri kita, secara tidak langsung kita membuat orang lain membuat orang lain menjadi bahagia, karena kepedulian kita padanya, sehingga timbul hubungan yang harmonis semakin harmonis.

Empati dapat menjadi kunci menaikkan integritas dan kedalaman hubungan dengan orang lain. Semakin kita dekat dan merasakan kesusahan atau penderitaan yang dialami orang lain, maka kita akan semakin mengerti dan menyadari betapa berartinya hidup kita. Mungkin kita akan merasa lebih beruntung karena tidak sampai mengalami penderitaan yang demikian.

Semoga kita memiliki kepekaan sosial, rasa peduli dan empati yang tinggi sehingga hati kita akan tergerak untuk turut membantu meringankan penderitaan orang lain dengan berbagai macam wujud bantuan yang bisa kita berikan. Tak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri saja, apalagi sampai merampas hak orang lain yang sebenarnya bukan milik kita.


Istimewanya Mengagumi Keindahan Hati


              Memiliki wajah bercahaya adalah keinginan dari semua wanita. Wajah bercahaya bukan berarti harus berwajah cantik. banyak wanita yang memiliki wajah cantik, tetapi tidak sedap dipandang mata. sebaliknya banyak wanita yang memilki wajah yang biasa saja, tetapi terlihat menarik di mata orang lain. Bentuk wajah, warna kulit dalam batas tertentu memang meberikan keindahan. tetapi, telah terbukti ada hal lain yang membuat seseorangan menjadi indah. kita bisa membagi keindahan batin dan keindahan lahir. keindahan batin adalah zat yang dicintai, seperti keindahan ilmu, akal, kemurahan hati, keberanian, ksatria dan lain-lainnya.

Apa itu keindahan? kita tidak bisa mengetahui arti keindahan, samapai kita dapat mengagumi keindahan itu sendiri dan mengagumi yang menciptakan keindahan. ada yang berpendapat, keindahan adalah keserasian ciptaan, harmoni dan keselarasanya. ada juga yang memiliki keserasian, tetapi belum bisa disebut indah. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan itu terangkum dalam beberapa hal seperti keceriaan, keelokan, kebagusan bentuk dan kelembutan.

Dari beberapa definisi keindahan di atas bahwa setiap manusia mempunyai kemampuan untuk mensifatinya. Rasulullah saw berada di tataran tertinggi dalam hal keindahan. suatu kali, Aisyah memandangi beliau lalu tersenyum sendiri. “Mengapa engkau tersenyum begitu?” tanya beliau .Aisyah menjawab, “Abu Bakar Al-Hudzaliy pernah mensifati dalam syair, Dialah penyembuh wanita yang mengalami kelainan Obat mujarab bagi wanita yang sedang menyusui Andaikan kau lihat gurat-gurat dikeningnya Tentu disana dapat dilihat sinar berkilauan.

Ada sebagian sahabat berpapasan dengan seorang rahib. lalu berkata, “Sebutlah ciri-ciri Muhammad kepadaku karena seakan-akan aku bisa melihatnya di dalam taurat dan injil.” Sahabat itu menjawab, “Beliau tidak terlalu jangkung dan tidak pula pendek di atas rata-rata. warna kulitnya putih bersih kemerah-merahan, rambutnya tidak keriting dan tidak pula kaku, rambutnya berjuntai hingga menyentuh daun telinga, keningnya kuat, pipinya lebar, matanya hitam dan lebar, hidungnya mancung, gigi-giginya kokoh, lehernya seaka-akan kendi yang terbuat dari perak, wajahnya seperti rembulan”

Setelah mendengarnya, rahib itu pun masuk Islam. dengan keadaan dan rupa seperti itu beliau masih di anugrahi cinta dan karisma. siapa pun yang memandangnya tentu akan mencintai dan enggan terhadap beliau. Allah terlalu merangkum urut-urutan keindahan lahir maupun batin, Beliau adalah makhluk Allah yang paling indah, ciptaan maupun aklaqnya dan rupa maupun perangainya.

Keadaan RAsulullah mempunyai keindahan seperti keadaan Nabi Yusuf as keindahan Nabi Yusuf as terlihat pada saat penolakan terhadap istri tuannya yang terpesona akan keindahan lahirnya, dan saat itu keindahan Nabi Yusuf lebih indah dari lahirnya yang selalu menjaga kehormatan diri dan menghindari hal-hal yang hina. Allah SWT memberi keindahan lahir mereka dan wajah yang jernih dan membaguskan batin mereka dengan kegembiraan, seperti firman Allah: “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri, kepada rabNya mereka melihat.” (Al-Qiyamah:22-23). Allah menghiasi lahir langit dengan bintang-bintang dan menghiasi batinnya denga memelihara-Nya dari gangguan setan. Ayat lain yang serupa sebagai berikut: “Berbekalah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (Al-Baqarah:197)

Allah menyebutkan bekal lahir dan bekal batin. ini merupakan hiasa batin dalam Al-Quran yang dikaitkan dengan hiasan lahir. firman ini ditunjukan kepada Adam sebagai berikut:“Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang dan sesungguhnya kamu tidak akan mersa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari di dalamnya.” (Thaha:118-119)

Aisya Radhuyallahu Anhu berkata, “Kulit yang berwarna putih itu separuh dari keindahan”. Ada empat bagian yang menentukan keindahan di wanita karena bentuknya panjang, yaiut tangan dan kaki, perawakan, rambut dan lehernya, kekurangan diri wanita terletak di empat bagian, yaiut pada kaki, tangan, lidah dan matanya. Seorang wanita tidak boleh membelanjakan apa yang ada dalam rumah suaminya, tidak boleh keluar tanpa seizin suami serta tidak boleh mengumbar lidah (menjaga lisan) dan pandangannya.


            

Bolehkah lebih Mencintai Umat-Nya dari pada Pencipta-Nya




Sudah tak heran apabila sering sekali kita lihat banyak orang” di luar sana yang berpasangan sangatlah mencintai pasangannya menghalalkan segala hal demi membahagiakan pasangannya, belakangan ini terjadi satu kasus seorang laki - laki rela mencuri handphone millik orang hanya untuk membeli tiket untuk menonton bola bersama pasangannya. Bahkan ia tak peduli apa yg akan ia alami setelah ia melakukan hal bodoh seperti itu. Mencintai pasangan tidaklah salah, namun sangat mencintai pasangan anda merupakan hal yang salah, sehingga melupakan rasa cinta kepada orang tua dan sang Pencipta.

Cinta tak perlu diumbar, cukup memendam rasa cinta itu dan mengungkapkannya ketika sudah siap melangkah lebih jauh, dengan dia yang telah dipilih, seperti kisah cinta antara Ali Radhiyallahuanhum dan istrinya Fatimah.Cinta adalah perasaan indah yang diciptakan Allah SWT kepada setiap makhluknya. Dengan cinta kaum Adam dan Hawa dapat bersatu. Tapi apakah cinta harus diumbar-umbar? Mengumbar cinta tanpa malu dengan orang di sekelilingmu

Sering sekali para remaja mengumbar cinta di media sosial, tempat di mana siapa saja bisa melihatnya. Padahal mengumbar cinta tidaklah baik, cukup dengan memendam rasa cinta itu. banyak orang bilang jika terus-menerus memendam rasa cinta maka cinta itu akan membusuk, tapi nyatanya tidak, buktinya Ali dan Fatimah menjadi pasangan bahagia karena menyembunyikan perasaan itu sampai pada akhirnya perasaan itu terungkap pada saat mereka sudah terjalin ikatan yang suci,

Mencintai dalam diam adalah bukti bahwa kalian ingin memuliakan diri dan hati. Tetapi jika ingin mengumbarnya, umbarlah kepada sang pencipta rasa cinta itu. DIA adalah tempat paling tepat untuk mengungkapkan segala rasa yang kita rasakanMengumbar cinta atau mendekatkan diri dengan-Nya bisa menjadikan mencintai seseorang yang ada di hati menjadi mencintai karena Allah, ‘Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan tidak memberi karena Allah. Maka ia sesungguhnya telah memperoleh kesempurnaan iman’.

Dengan mencintai seseorang karena Allah kalian tidak akan mencintai seseorang itu dengan cara yang berlebihan sebab Allah dan Nabi sangat tidak menyukai sifat yang berlebihan termasuk berlebihan dalam mencintai.

Sebaiknya mencintai dilihat dari kesantunannya, ketaatan ibadahnya, dan kecekatan kerjanya seperti Ali mencintai Fatimah. Pantaskan dirimu agar kalian mendapatkan seseorang yang pantas memilikimu. sebab jodohmu adalah cerminan dirimu. Semoga kita berada di jalan yang benar dalam mencintai seseorang.

Sabtu, 23 Januari 2016

PENGGUNAAN KONSEP DESAIN ARSITEKTUR DALAM DEKORASI BANGUNAN MASJID DI INDONESIA

PENGGUNAAN KONSEP DESAIN  ARSITEKTUR DALAM DEKORASI BANGUNAN MASJID DI INDONESIA



Disusun oleh :
Asri Nurmeilina Ramlia
1TB04
21315095
Jurusan Teknik Arsitektur
Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Program Sarjana Strata 1
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat  Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Penggunaan Konsep Desain  Arsitektur dalam Dekorasi Bangunan Masjid di Indonesia dengan baik.makalah ini disusun sedemikian rupa untuk memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai pengaruh dekorasi dalam bangunan masjid,beserta beberapa masjid yang menggunakan dekorasi arsitektur islam.kami mengucapkan trimakasih kepada bapak awan selaku dosen mata kuliah ISD (Ilmu Sosial Dasar) yang telah memberikan tugas dan bimbingan.seperti yang telah kita ketahui bahwa tak ada satupun di dunia ini yang sempurna,maka demikian pula dengan makalah ini untuk itu kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini.kami mengharpkan adanya kritik dan saran yang membangun,untuk perbaikan makalah kami supaya kedepannya lebih baik lagi.demikian kata pengantar ini kami sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.




Depok,23 Januari 2016
                                                                                                             

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................1
ABSTRAK ...................................................................................................................2
BAB IPENDAHULUAN ...............................................................................................3
LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................................3.2
METODE PENELITIAN..............................................................................................3.3
TUJUAN PENELITIAN................................................................................................3.4
IDENTIFIKASI VARIABEL..........................................................................................3.5
RUMUSAN MASALAH ...............................................................................................3.6
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................4
DEFINISI ARSITEKTUR ISLAM..................................................................................4.1
PERAN ARSITEKTUR DALAM PEMBANGUNAN MASJID........................................4.2
HUBUNGAN ARSITEKTUR DENGAN  BANGUNAN MASJID....................................4.3
CONTOH MASJID YANG MENGGUNAKAN KONSEP DESAIN ARSITEKTUR........4.4
BAB III PENUTUP........................................................................................................5
KESIMPULAN...............................................................................................................5.1
SARAN ........................................................................................................................5.2
PENUTUP....................................................................................................................5.3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................5.4



ABSTRAK
Dalam dunia arsitektur telah banyak ditemukan berbagai macam konsep perancangan. Salah satu nya adalahkonsep arsitektur Islam. Pada saat ini, arsitektur Islam sering dikaitkan dengan bentuk lengkung-lengkung sertaterlihat megah dan indah, seperti bentuk pada atap masjid. Namun bila dicermati, bentuk atap masjid sepertikubah tersebut bukan lah berasal dari Islam dan tidak menjelaskan secara lengkap makna di balik istilah “arsitektur Islam” yang semestinya adalah suatu rancang bangunan yang didasari oleh aqidah Islam danmemenuhi norma-norma dalam syari’at Islam.
 Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan membahas mengenaikondisi masjid terkait pandangan arsitektur Islamnya. Penelitian ini akan menjabarkan penggunaan konsepIslam pada bangunan masjid Al- Osmani. Mengkaji bagian-bagian konsep perancangan arsitektur bangunan,ruang luar dan ruang dalam bangunan masjid. mengetahui bagaimana konsep Islam yang dapat diterapkanpada ilmu perancangan, terutama pada bangunan Masjid. Metode penelitian yang digunakan pada penelitianini adalah deskriptif kualitatif yaitu data yang di peroleh melalui observasi lapangan dengan mengamati secaralangsung objek yang akan diteliti dan melakukan studi dokumen/literatur dimana studi ini dilakukan denganmempelajari buku-buku dan literatur , hasil-hasil penelitian , catatan tertulis dan sebagainya khususnyaberkaitan dengan konsep arsitektur Islam. Melalui analisis diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan konseparsitektur Islam pada bangunan masjid Al-Osmani ini dirancang sesuai kebutuhan dan fungsi utama masjid,memperlihatkan keindahan desain arsitekturnya, namun tetap terlihat sederhana pada desain atap, menaramaupun warna masjid



BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Pada saat ini telah banyak ditemukannyakonsep-konsep dalam dunia arsitektur.Berbagai macam konsep dilahirkan dari waktuke waktu untuk mewujudkan desain yang lebihinovatif. Salah satu nya adalah konsep arsitekturIslam. Menurut Utami (2004), denganpenelitiannya yang berjudul Integrasi KonsepIslami Dan Konsep Arsitektur Modern PadaPerancangan Arsitektur Masjid (studi kasus pada karya arsitektur masjid Achmad Noe’man),
Arsitektur Islam adalah gagasan dan karyaarsitektur yang sesuai dengan pandangan dankaidah-kaidah Islam tentang arsitektur dan tidakterbatas pada masjid saja.Menurut Fanani (2009) dengan bukunyayang berjudul arsitektur masjid, lewat arsitekturmasjid dapat ditelusuri keadaan suatumasyarakat muslim, situasi kemasyarakatannya,pemahaman keagamaannya, disaat dan tempatdimana karya arsitektur masjid tersebut berada.Arsitektur masjid sebagai benda bentukandengan sendirinya akan bisa menuntun padapenjelasan tentang pola prilaku, kehendak,keinginan, dan gagasan keagamaan masyarakatmuslim disekeliling masjid tersebut. Minaret,kubah, kaligrafi, maksura, semua dapat menjadipetanda guna mengungkap rangkaian kejadian.Objek penelitian yang diambil adalahMasjid Al-Osmani Medan. Yang dimana selainmasjid ini merupakan masjid tertua di kotamedan, masjid Al-Osmani ini juga terlihat unikdari segi arsitekturnya.penelitian ini akan membahas mengenaikondisi masjid terkait pandangan arsitekturislamnya. Penelitian ini akan menjabarkanpenggunaan konsep islam pada bangunan masjidAl- Oesmani. Mengkaji bagian-bagianperancangan arsitektur bangunan, ruang luar danruang dalam bangunan masjid. Dari penjelasanini penulis mengharapkan agar para pembacadapat mengetahui bagaimana konsep Islamyang dapat diterapkan pada ilmuperancangan, terutama pada bangunan Masjid,sehingga budaya yang selama ini masihmelekat erat di masyarakat dapat sedikitdemi sedikit diperbaiki dengan pemahaman daribahasan ini

1.2 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metodepenelitian kualitatif, yaitu menghasilkan datadeskriptif dari Objek yang diamati. menganalisaserta menyimpulkan data dan informasi yangdiperlukan yang berkaitan dengan penggunaankonsep arsitektur islam pada bangunan masjidraya lama Al-Oesmani
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1      Pembaca dapat memahami pengertian arsitektur dalam islam
1.3.2     Pembaca dapat mengetahui hubungan antara arsitektur islam dengan bangunan masjid
1.3.3    Pembaca dapat mengetahui masjid mana sajakah yang menggunakan konsep desain arsitektur islam
1.4 Identifikasi Variabel
Variable yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
1.4.1      Meneliti konsep pembangunan arsitektur pada bangunan masjid di Indonesia
1.4.2      Meneliti dekorasi dalam beberapa masjid di Indonesia
1.5 Rumusan Masalah
Atas  dasar  penentuan latar belakang  dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana pengaruh dekorasi dalam berbagai macam bangunan masjid islam di dunia?”

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Defenisi Arsitektur Islam
Menurut Utami (2004), dengan penelitiannya yang berjudul Integrasi Konsep Islami Dan Konsep Arsitektur Modern Pada Perancangan Arsitektur Masjid (studi kasus pada karya arsitektur masjid achmad noe’man), Arsitektur Islam adalah karya arsitektur yang sesuai dengan pandangan Islami sehingga arsitektur yang memiliki pendekatan konsep Islam dikatakan sebagai arsitektur Islami. Tidak tertutup kemungkinan arsitektur Islam ditemukan dan berkembang di tempat yang pemeluknya nonmuslim  atau sebaliknya. Jadi,arsitektur Islam bukan arsitektur yang berada diArab atau bangunan peribadatan / masjid saja.Banyak pandangan-pandangan yang menyesatkan bahwa seolah-olah arsitektur Islam adalah bangunan masjid saja.
2.2 Peran Arsitektur Dalam Pembangunan Masjid
Arsitektur Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekular maupun di bangunan keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitektur juga telah turut membantu membentuk peradaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam adalah mesjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya memiliki pengaruh yang sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya bak pemandian umum, air mancur dan bangunan domestik lainnya
Arsitektur islam pun kaidah yang dapat memberi dampak positif terhadap pembangunan bangunan islam yaitu
1) Di dalam dan luar bangunan tidak terdapat gambar/ornamen yang menggambarkan makhluk hidup yang utuh
2) Di dalam dan luar bangunan terdapat ornamen yang mengingatkan kepada yang Maha Indah Allah SWT.
3) Hasil Desain bangunan tidak ditujukan untuk pamer dan kesombongan.
4) Pengaturan ruang-ruang ditujukan untuk mendukung menjaga ahlak dan prilaku.
5) Posisi toilet tidak dibolehkan menghadap atau membelakangi kiblat.
6) Keberadaan bangunan tidak merugikan tetangga disekitar
7) Pembangunan sampai berdirinya bangunan tidak merusak alam.
8) Menggunakan warna yang mendekatkan kepada Allah, seperti warna-warna alam
2.3 Hubungan Arsitektur Dengan  Bangunan Masjid
Perkembangan Arsitektur Islam sangat erat hubungannya dengan arsitektur masjid,yang menjadi unsur utama dari pola Masjid adalah lapangan dimana pola tersebut merupakan kebiasaan dari adat lama Arab, yang menampilkan bentuk lapangan terbukasebagai fasilitas untuk tempat pertemuan dan aktivitas kehidupan serta menjadi pusat kegiatan masyarakat Arab pada saat itu.Masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SA* adalah masjid = uba yang semula sebagai masjid Arabasli dengan lapangan terbuka sebagaiintinya. Bentuknya yang sederhanamerupakan karya spontan dari masyarakatmuslim di Madinah pada saat itu, pola utamanya adalah adanya penempatan mimbar di sisidinding arah kiblat sumber air untuk tujuan bersuci. Maka pola masjid inilah yangkemudian menjadi dasar pola pembuatan masjid-masjid selanjutnya.
Mesjid asli Arab semula kebanyakan ber-atap datar. ini mulai menuju atap meruncing ke atas yang mungkin sebagai akibat akulturasi dengan bentuk-bentuk gereja.Tipe masjid Arab asli umumnya mempunyai denah dengan lapangan sebagai tempatngumpul, pada salah satu dinding yang ada dibagian arahkiblat memakai semacam atap rata yang beting kemudian penonjolan bentuk atab berkembang menjadi mimbar sebagai mihrab, pemakaian unsur ornamen untuk menghiasi mesjid dari tumbuhan dan bunga-bungaan seperti :
  •  ornamen huruf Arab kuxa

    ·         ornamen Arabes yang terdiri dari corak geometris
    ·         ornamen huruf Arab lainnya
  • Di samping bangunan masjid yang mempunyai latar belakang historis sejak NabiSAW masih hidup dan mengembangkan agama Islam, terdapat pula tempat bersejarah yang bernilai arsitektur seperti bekas benteng, dan parit-parit pertahanan atau kuburan-kuburan para syuhada di sekitar Madinah
2.4  Contoh Masjid Yang Menggunakan Konsep Desain Arsitektur

2.4.1      Masjid Dian Al Mahri  (Masjid kubah mas)
Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton
Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.
Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton[5], yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia

2.4.2      Masjid Raya Sumatera Barat
Arsitektur Masjid Raya Sumatera Barat memakai rancangan yanng dikerjakan oleh arsitek Rizal Muslimin, pemenang sayembara desain yang diikuti oleh 323 arsitek dari berbagai negara pada 2007. Dari ratusan peserta, 71 desain masuk sebagai nominasi dan diseleksi oleh tim juri yang diketuai oleh sastrawan Wisran Hadi. Konstruksi bangunan dirancang menyikapi kondisi geografis Sumatera Barat yang beberapa kali diguncang gempa berkekuatan besar. Menurut rancangan, kompleks bangunan akan dilengkapi pelataran, taman, menara, ruang serbaguna, fasilitas komersial, dan bangunan pendukung untuk kegiatan pendidikan.
Masjid Raya Sumatera Barat menampilkan arsitektur modern yang tak identik dengan kubah. Atap bangunan menggambarkan bentuk bentangan kain yang digunakan untuk mengusung batu Hajar Aswad. Ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekkah berselisih pendapat mengenai siapa yang berhak memindahkan batu Hajar Aswad ke tempat semula setelah renovasi Kakbah, Nabi Muhammad memutuskan meletakkan batu Hajar Aswad di atas selembar kain sehingga dapat diusung bersama oleh perwakilan dari setiap kabilah dengan memegang masing-masing sudut kain.
Ruang utama yang dipergunakan sebagai tempat salat di lantai dua adalah ruang lepas. Lantai dua dengan elevasi tujuh meter dapat diakses langsung melalui ramp, teras terbuka yang melandai ke jalan. Dengan luas 4.430 meter persegi, lantai dua diperkirakan dapat menampung 5.000-6.000 jemaah. Lantai dua ditopang oleh 631 tiang pancang dengan pondasi poer berdiameter 1,7 meter pada kedalaman 7,7 meter. Dengan kondisi topografi yang masih dalam keadaan rawa, kedalaman setiap pondasi tidak dipatok karena menyesuaikan titik jenuh tanah tanah. Adapun lantai tiga berupa berupa mezanin berbentuk leter U memiliki luas 1.832 meter persegi.
Konstruksi rangka atap menggunakan pipa baja. Gaya vertikal beban atap didistribusikan oleh empat kolom beton miring setinggi 47 meter dan dua balok beton lengkung yang mempertemukan kolom beton miring secara diagonal. Setiap kolom miring ditancapkan ke dalam tanah dengan kedalaman 21 meter, memiliki pondasi tiang bor sebanyak 24 titik dengan diameter 80 centimeter. Pekerjaan kolom miring melewati 13 tahap pengecoran selama 108 hari dengan memperhatikan titik koordinat yang tepat.[7]
Masjid Raya Sumatera Barat memiliki kepengurusan resmi dengan dikeluarkannya SK Gubernur tentang pengangkatan pengurus. Pengurus terdiri dari pejabat pemerintah provinsi diketuai oleh Sekretaris Daerah Ali Asmar

2.4.3      Masjid Menara Kudus
Masjid Menara Kudus ini memiliki 5 buah pintu sebelah kanan, dan 5 buah pintu sebelah kiri. Jendelanya semuanya ada 4 buah. Pintu besar terdiri dari 5 buah, dan tiang besar di dalam masjid yang berasal dari kayu jati ada 8 buah. Namun masjid ini tidak sesuai aslinya, lebih besar dari semula karena pada tahun 1918-an telah direnovasi. Di dalamnya terdapat kolam masjid, kolam yang merupakan "padasan" tersebut merupakan peninggalan kuna dan dijadikan sebagai tempat wudhu.
Di dalam masjid terdapat 2 buah bendera, yang terletak di kanan dan kiri tempat khatib membaca khutbah. Di serambi depan masjid terdapat sebuah pintu gapura, yang biasa disebut oleh penduduk sebagai "Lawang Kembar".
Di komplek Masjid juga terdapat pancuran untuk wudhu yang berjumlah delapan buah. Di atas pancuran itu diletakkan arca. Jumlah delapan pancuran, konon mengadaptasi keyakinan Buddha, yakni ‘Delapan Jalan Kebenaran’ atau Asta Sanghika Marga.
Menara Kudus memiliki ketinggian sekitar 18 meter dengan bagian dasar berukuran 10 x 10 m. Di sekeliling bangunan dihias dengan piring-piring bergambar yang kesemuanya berjumlah 32 buah. Dua puluh buah di antaranya berwarna biru serta berlukiskan masjid, manusia dengan unta dan pohon kurma. Sementara itu, 12 buah lainnya berwarna merah putih berlukiskan kembang. Di dalam menara terdapat tangga yang terbuat dari kayu jati yang mungkin dibuat pada tahun 1895 M. Bangunan dan hiasannya jelas menunjukkan adanya hubungan dengan kesenian Hindu Jawa karena bangunan Menara Kudus itu terdiri dari 3 bagian: (1) kaki, (2) badan, dan (3) puncak bangunan. Menara ini dihiasi pula antefiks (hiasan yang menyerupai bukit kecil).
Kaki dan badan menara dibangun dan diukir dengan tradisi Jawa-Hindu, termasuk motifnya. Ciri lainnya bisa dilihat pada penggunaan material batu bata yang dipasang tanpa perekat semen. Teknik konstruksi tradisional Jawa juga dapat dilihat pada bagian kepala menara yang berbentuk suatu bangunan berkonstruksi kayu jati dengan empat batang saka guru yang menopang dua tumpuk atap tajug.
Pada bagian puncak atap tajug terdapat semacam mustaka (kepala) seperti pada puncak atap tumpang bangunan utama masjid-masjid tradisional di Jawa yang jelas merujuk pada unsur arsitektur Jawa-Hindu.
Kesimpulan dan saran
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa arsitektur itu berperan penting dalam suatu pembangunan masjid, semakin masjid itu memiliki nilai seni semakin indah dan megah pula masjid tersebut
Penutup
semoga dengan di buatnya makalah ini kita dapat mengambil ilmu untuk membangun masjid dengan dekorasi arsitektur islam
Daftar Pustaka
 Ahmad, azizul azli dkk, 2012, WacanaDan Teori Rekabentuk Menara Masjid Di  Nusantara (Discourse and Theory on Minaret’s Designs of Mosque in Malay Archipelago),Jurnal Al-Tamaddun Bil, 77-88
Ayudhia, Anka, 2015, TrnasformasiBentuk Atap Kubah (Studi Kasus: Masjid Al-Osmani Pekan Labuhan), Departemenarasitektur, Fakultas Teknik UniversitasSumatera Utara Medan.
Muti’ah, Mumut, 2011, ArsitekturBangunan Masjid.
Sumalyo, Yulianto, Arsitektur Masjiddan Monumen Sejarah Muslim, Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2006
Sumalyo, Yulianto, 2000, ArsitekturMasjid, Gadjah Mada University Press,Yogyakarta