Sabtu, 07 Mei 2016

Harkat Derajat dan Martabat



Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pengertian dari Harkat adalah nilai manusia sebagai mahluk Tuhan YME, yang dibekali daya cipta, rasa, dan karsa serta hak - hak dan kewajiban asasi manusia, Pengertian Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat, dan Pengertian Derajat adalah tingatan martabat dan kedudukan manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME, yang memiliki kemampuan kodrat, hak dan kewajiban asasi.

Harkat dan Martabat Manuasia membedakan manusia dari makhluk-makhluk lainnya di seluruh alam semesta, dimana Harkat dan Martabat Manusia (HMM) yang mengandung butir-butir bahwa manusia adalah: a) makhluk yang terindah dalam bentuk dan pencitraannya; b) makhluk yang tertinggi derajatnya; c) makhluk yang beriman dan bertaqwa kepada Tuahn Yang Maha Kuasa; d) khalifah dimuka bumi; dan e) pemilik Hak-hak Asasi Manusia (HAM)

Pada diri maanusia dapat dilihat adanya lima dimensi kemanusiaan, yaitu : 
1) Demensi kefitrahan
2) Dimensi keindividualan
3) Dimensi kesosialan
4) Dimensi kesusilaan; dan
5) Dimensi keberagamaan

Kata kunci untuk dimensi kefitrahan adalah kebenaaran dankeluhuran, dimensi keindividualan adalah potensi dan perbedaan, dimensi kesosialan adalahkomunikasi dan kebersamaan, dimensi kesusilaan adalah nilai dan moral, dan dimensi keberagamaan adalah iman dan taqwa. Kelima dimensi kemanusiaan tersebut merupakan satu kesatuan, saling terkait dan berpengaruh. Pada dasarnya menyatu, berdinamika dan bersinergi sejak awal kejadian individu, sampai akhir kehidupannya. Kelima menuju kepada perkembangan individu menjadi “manusia seutuhnya”

Untuk memungkinkan perkembangan individu ke arah yang dimaksud itu, manusia dikaruniai lima jenis bibit yang dalam hal ini disebut Pancadaya, yaitu: (1) Daya cipta, (2) Daya karsa, (3) Daya rasa, (4) Daya karya, dan (5) Daya taqwa. Pancadaya menjadi sisi hakiki dari keseluruhan dimensi kemanusiaan. Dalam kajian, pancadaya dimanifestasikan sebagai intelegensi rasional, intelegensi social, intelegensi emosional, intelegensi instrumental, dan intelegensi spiritual.

Manusia Adalah Makhluk Yang Paling Tinggi Derajatnya. Manusia memiliki jiwa dan raga. Raga manusia termasuk kedalam derajat terendah, sementara ruh manusia termasuk ke dalam derajat tertinggi. Hikmah yang terkandung dalam hal ini ialah bahwa manusia mesti mengemban beban amanat pengetahuan tentang Allah. Karena itu mereka harus mempunyai kekuatan dalam kedua dunia ini untuk mencapai kesempurnaan. Sebab tidak sesuatupun di dunia ini yang memiliki kekuatan yang mampu mengemban beban amanat. Manusia mempunyai kekuatan ini melalui esensi sifat-sifatnya (sifat-sifat ruhnya), bukan melalui raganya.

Karena ruh manusia berkaitan dengan derajat tertinggi dari yang tinggi, tidak satupun di dunia ruh yang menyamai kekuatannya, entah itu malaikat maupun setan sekalipun atau segala sesuatu lainnya. Demikian pula, jiwa manusia berkaitan dengan derajat yang paling rendah, sehingga tidak sesuatupun di dunia jiwa bisa mempunyai kekuatannya, entah itu hewan dan binatang buas atau yang lainnya. Ketika mengaduk dan mengolah tanah, semua sifat hewan dan binatang buas, semua sifat setan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati diaktualisasikan. Hanya saja, tanah itu dipilih untuk mengejawantahkan sifat "dua tangan-Ku". Karena masing-masing sifat tercela ini hanyalah sekedar kulit luarnya saja, di dalam setiap sifat itu ada mutiara dan permata berupa sifat Ilahi.

Manusia Adalah Khalifah Dimuka Bumi. manusia sebagai makhluk yang sangat lemah, disisi lain dinobatkan sebagai "khalifah" (wakil Allah). Bertugas mengatur alam semesta dan merupakan wakil Allah untuk menjadi saksi-Nya serta mengungkapkan rahasia-rahasia firman-Nya. Para mahkluk yang lain tidak melihat ada dimensi yang tidak bisa dijangkau olehnya, ia hanya mampu melihat pada tingkat yang paling rendah dalam diri manusia.

Dalam dunia pendidikan,manusia telah ditugaskan untuk memakmurkan, mengelola atau mengatur kehidupan dibumi,untuk dimanfaatkan bagi kehidupan,tanpa merusak tatanan dan keharmonisannya. Artinya manusia ditugaskan untuk membimbing generasi kini dan yang akan datang, serta menjalin keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

Makhluk Yag Beriman Dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan Pendidikan diarahkan kepada upaya pembentukan sikap takwa. Dengan demikian pendidikanditujukan kepada upaya untuk membimbing dan mengembangkan po­tensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadi hamba Allah yang takwa. Di antara ciri mereka yang takwa adalah beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezekianugerah Allah, beriman kepada al-Quran dan kitab-kitab samawi sebelum al­Quran, serta keyakinan kehidupan akhirat (QS. 2:3).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar