Jumat, 06 Mei 2016

Bolehkah lebih Mencintai Umat-Nya dari pada Pencipta-Nya




Sudah tak heran apabila sering sekali kita lihat banyak orang” di luar sana yang berpasangan sangatlah mencintai pasangannya menghalalkan segala hal demi membahagiakan pasangannya, belakangan ini terjadi satu kasus seorang laki - laki rela mencuri handphone millik orang hanya untuk membeli tiket untuk menonton bola bersama pasangannya. Bahkan ia tak peduli apa yg akan ia alami setelah ia melakukan hal bodoh seperti itu. Mencintai pasangan tidaklah salah, namun sangat mencintai pasangan anda merupakan hal yang salah, sehingga melupakan rasa cinta kepada orang tua dan sang Pencipta.

Cinta tak perlu diumbar, cukup memendam rasa cinta itu dan mengungkapkannya ketika sudah siap melangkah lebih jauh, dengan dia yang telah dipilih, seperti kisah cinta antara Ali Radhiyallahuanhum dan istrinya Fatimah.Cinta adalah perasaan indah yang diciptakan Allah SWT kepada setiap makhluknya. Dengan cinta kaum Adam dan Hawa dapat bersatu. Tapi apakah cinta harus diumbar-umbar? Mengumbar cinta tanpa malu dengan orang di sekelilingmu

Sering sekali para remaja mengumbar cinta di media sosial, tempat di mana siapa saja bisa melihatnya. Padahal mengumbar cinta tidaklah baik, cukup dengan memendam rasa cinta itu. banyak orang bilang jika terus-menerus memendam rasa cinta maka cinta itu akan membusuk, tapi nyatanya tidak, buktinya Ali dan Fatimah menjadi pasangan bahagia karena menyembunyikan perasaan itu sampai pada akhirnya perasaan itu terungkap pada saat mereka sudah terjalin ikatan yang suci,

Mencintai dalam diam adalah bukti bahwa kalian ingin memuliakan diri dan hati. Tetapi jika ingin mengumbarnya, umbarlah kepada sang pencipta rasa cinta itu. DIA adalah tempat paling tepat untuk mengungkapkan segala rasa yang kita rasakanMengumbar cinta atau mendekatkan diri dengan-Nya bisa menjadikan mencintai seseorang yang ada di hati menjadi mencintai karena Allah, ‘Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan tidak memberi karena Allah. Maka ia sesungguhnya telah memperoleh kesempurnaan iman’.

Dengan mencintai seseorang karena Allah kalian tidak akan mencintai seseorang itu dengan cara yang berlebihan sebab Allah dan Nabi sangat tidak menyukai sifat yang berlebihan termasuk berlebihan dalam mencintai.

Sebaiknya mencintai dilihat dari kesantunannya, ketaatan ibadahnya, dan kecekatan kerjanya seperti Ali mencintai Fatimah. Pantaskan dirimu agar kalian mendapatkan seseorang yang pantas memilikimu. sebab jodohmu adalah cerminan dirimu. Semoga kita berada di jalan yang benar dalam mencintai seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar