Manusia adalah makhluk ciptaan Allah, ia
tidak muncul dengan sendirinya seperti yang telah tertulis dalam al-Quran surat
al-Alaq ayat 2yang menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah dari
segumpal darah;Al-Quran surat ai-Thariq ayat 5 menjelaskan bahwa manusia
dijadikan oleh Allah;Ai-Quran surat al-Rahman ayat 3 menjelaskan bahwa
Al-Rahman (Allah) itulah yang menciptakan manusia.Masih banyak lagi ayat-ayat
Al-Quran yng menjelaskan bahwa yang menjadikan manusia adalah Tuhan.
Manusia diturunkan kebumi ini bukanlah hanya
sebagai penghias atau pelengkap dibumi semata,tapi manusia sesungguhnya
mempunyai kedudukan,peran dan tugas yang telah melekat padanya yang terbawa
sejak ia lahir kedunia yang luar biasa ini.Salah satu perannya adalah manusia
sebagai khalifah dibumi.Manusia telah dipilih oleh Allah untuk melaksanakan
tanggung jawab sebagai seorang khalifah dibumi,karena manusia merupakan makhluk
yang paling istimewa dibanding dengan makhluk-makhluk yang lainnya.Mereka
dipilih untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dengan cara-cara
mereka sendiri dan tanpa melepas tanggung jawab.
Khalifah dan khulafa (jamak) secara bahasa
artinya wakil atau pengganti atau orang yang menggantikan orang yang
sebelumnya.Al-Quran menyebut kata khalifah dalam surat al-Baqarah :30 dan shad
:26, khulafa' (3 kali : al-A'raf : 69,74 ; an-Naml :62), khalaifa (4 kali :
al-An-am :145 ; Yunus :14,73 ; fathir : 39) dan masih banyak ayat yang lain
yang menyatakan kata bentuknya. Semua dinyatakan dalam arti bahasa, yakni
pengganti yang menggantikan umat atau pemimpin terdahulu; menggantikan malaikat
untuk mengurus bumi atau mendapat amanah dari Allah untuk mengelola bumi.
Menurut istilah yang lebih khusus lagi pada
kekuasaan, berarti orang yang dipilih oleh jama'ah menjadi pemimpin mereka.
Khalifah menurut sejarah ialah kepala pemerintahan islam pada zaman sahabat,
yaitu dengan bai'at sebagai pernyataan setia dari penduduknya dengan jalan
pilihan.
Di zaman serba modern ini tanggung jawab
manusia khususnya sebagai khalifah hampir semua orang meninggalkannya. Manusia
melupakan tugas dan tanggung jawab dari aslinya dengan membengkokon kearah-arah
yang negatif.
Manusia dalam melakukan kerja kebudayaan
memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan diantara berbagai macam
kemungkinan. Tetapi kebebasan itu tidak bebes begitu saja,dalam artian
bebas dalam batas tertentu terhadap hak orang lain. Kondisi ini digambarkan
pada masa lalu,terdapat rebutan lahan diantara dua penguasa. Mereka
mempermasalahkan batas wilayah yang tidak henti-hentinya. Thomas Hobbes
menyebutnya sebagai homo homini lopus, artinya manusia adalah
serigala bagi manusai yang lain. Persoalan rebutan wilayah itu mungkin kalau
sekarang seperti persoalan antara Israel dan Palestina yang selalu bermusuhan
karena berebutan wilayah.
Hal tersebut dapat terjadi karena tanggung
jawa manusia sebagai khalifah/pemimpin telah musnah. Mereka hanya
mementingkan kepentingan pribadi, tidak peduli lagi akan tanggung jawab sebagai
seorang khalifah, tidak peduli akan kebenaran kebaikan, mewujudkan kedamaian,
menghapus kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar