Kehidupan selalu
mengalir seperti sungai diantara 2 tepian. Alirannya mengalir begitu deras
melewati bebatuan terjal dan air terjun yang bergelora. Lalu sang sungai
perlahan- lahan melebar dan meluas, hingga tepiannya semakin menjauh serta air
yang mengalir lebih tenang dan akhirnya menuju ke lautan yang luas.Itulah perjalanan
hidup kita. Rangkaian kegagalan dan kesuksesan, penderitaan dan kebahagiaan.
Semuanya selalu mengalir beriringan dan merupakan rangkaian peristiwa dalam
setiap episode kehidupan yang terus mengalir, sampai akhirnya bertemu dengan
muara kehidupan (menghadap Allah swt).
Dalam menempuh
perjalanan hidup, manusia tidak akan pernah luput dari kemenangan dan
kekalahan. Kebahagiaan dan kesedihan. Semuanya silih berganti bagaikan roda
kehidupan yang selalu berputar, kadang berada di atas dan kadang di bawah.
Namun jika kita menjalani hidup ini dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan
penuh rasa syukur, maka kita tidak akan pernah mengalami SAAT DI BAWAH, karena
kita akan tetap merasa senang dan nyaman dimanapun posisi kita berada.
Jalanilah hidup ini seperti
air yang terus mengalir melewati bebatuan yang terjal dan mengarungi air terjun
yang bergelora. Tidak selamanya kemenangan itu indah dan tidak selamanya pula
kekalahan itu menyedihkan. Saat kita menang, namun kemenangan itu justru
membawa kita pada kesombongan. Maka sesungguhnya kita berada dalam KEKALAHAN
YANG LUAR BIASA. Begitu pula sebaliknya, saat kita sedang kalah namun kita
mempunyai semangat yang tinggi untuk bangkit, maka pada saat itu pula kita
telah menjadi PEMENANG YANG SEBENARNYA.
Banyak hal yang
kelihatan begitu indah dan semuanya telah kita rencanakan. Namun kadang rencana
itu sama sekali tidak ada yang terwujud. “Saat HARAPAN tidak sesuai dengan
KENYATAAN”. Karena Allah tahu, bahwa itu bukanlah yang terbaik untuk kita,
kemudian Ia mengganti rencana kita dengan rencanaNya yang jauh lebih sempurna.
Allah pun berfirman: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS Al Baqarah 216).
Kita pun akan
tersenyum dan menyadari, bahwa ternyata kegagalan dan kesalahan yang pernah
kita lakukan pada masa lalu menjadi mutiara pelajaran yang sangat berharga
sebagai bekal dalam mengarungi masa depan. Adanya kegagalan dan cobaan yang
menghadang bukan untuk membuat kita berpaling dariNya. Namun untuk lebih
mendekatkan diri kita kepadaNya. Karena Allah rindu dengan doa orang- orang
yang beriman. Rosulullah pun bersabda: Apabila Allah menyenangi hamba maka dia
diuji agar Allah mendengar permohonannya (kerendahan dirinya). (HR.
Al-Baihaqi).
Adanya rasa khawatir
dan cemas bukan untuk membuat kita menjadi orang- orang yang penakut dan mudah
menyerah, tapi untuk membuat kita menjadi orang- orang yang selalu SIAP dan
WASPADA dengan perbuatan yang akan kita lakukan. Hidup adalah anugrah terindah.
Sungguh begitu banyak waktu yang terbuang apabila kita hanya
mengeluh, bersedih, dan larut dalam keterpurukan. “After a storm comes a calm”. Badai pastilah berlalu, Yakinlah
bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan atau jalan keluar yang begitu
dekat. Allah pun berfirman: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.” (QS. An Nasyr: 6).
Oleh sebab itu,
apapun yang terjadi kita harus yakin bahwa itu hanyalah salah satu sisi dari
kehidupan. Dengan diimbangi sikap untuk selalu BERBENAH DIRI dan senantiasa
BERUSAHA serta BERDOA, maka kita pasti akan mendapatkan yang terbaik. Segala
sesuatu itu ada masanya. Ada saat dimana kita harus berusaha keras untuk
‘menanam’, dan akan tiba pula saat bagi kita untuk ‘memetik’ jerih payah yang
telah kita lakukan.
Lantas, Bagaimana
dengan Anda..? Anda bangkit dari keterpurukan setelah Anda gagal melakukan Apa
yang terbaik dalam hidup ini.? “Hai orang- orang yang beriman, mintalah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya
Allah beserta orang- orang yang sabar”. (Q.S Al Baqarah: 153). "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya
kepadaNya aku bertawakal (Q.S At Taubah: 129).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar